![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhwKT4FlNEFym-lBtnQGtbredq73lvuqMqG4WVPJ0m1CgX2pyiU6jqiOcYWMbnytUtgTinjcmtchlj0Y9JWuCrNQE1Bo1_RBuTcg7cwT3SXe8Y_x0AFumpJ3BWWLNycXMsn_2gbLY41P6U/s400/v-buburKH.jpg)
“Tengteng .. teng .. teng .. ” ” Wahh … berisiknya … ”gerutuku kesal . ” Malam-malam hujan begini masih ada tukang bubur kacang hijau, mana sedang banyak PR lagi!”lanjutku agak jengkel.
“Kesal-kesal…. Kesaaall!! Kayaknya aku harus protes sama abang penjualnya ni” belum sempat aku melanjutkan kekesalanku tiba-tiba Faisal kakak laki-lakiku menyahut “Fayy… diam dong aku sudah tak tahan mendengar gerutuanmu itu!”
“Benar!! Kenapa kau begitu benci bubur kacang hijau sih?” lanjut kak Faisa kakak perempuanku.
“Habis bubur kacang hijaunya jelek pasti nggak enak! Apalagi ketan hitamnya.. melihatnya saja sudah mual!” jawabku.
“ Mana bisa menilai makanan tanpa mencobanya terlebih dahulu sih?” kata Faisa, aku tak menjawabnya melainkan menggerutu kesal.”Fais dan Faisa jelek! kan aku benar-benar tak suka bubur kacang hijau”
Setelah beberapa waktu aku mengerjakan PR, tak terasa, jam sudah menunjukan pukul 10 malam,ternyata aku tertidur!
“Astaga aku tertidur, harus cepat ku selesaikan PR ini. Kalau tidak aku bisa kena marah Pak Eko”gumamku panik. Pak Eko adalah guru Matematika, IPS, Sejarah,PPKN dan sekaligus juga wali kelasku. Pak Eko terkenal dengan nama “GURU KILLER!” aku setuju dengan julukan itu.
Sebab jika ia memberi 50 soal dan kita baru menyelesaikan 40 soal kita akan kena marah dan ditambah dengan 20 soal PR yang sulit. Gimana mau selesai PRnya kalau begini terus?!
Kemudian aku mengambil penghapus dan pensil mekanik, aku membuka halaman baru di buku sejarahku. Untung PRnya hanya merangkum. Lalu aku mengerjakan PR PPKN yang tinggal 4 soal.
“Ahhh…. sekarang tinggal PR Matematika dehh…!”kataku setelah beberapa saat selesai mengerjakan PR PPKN.
“Huaahhh…. tinggal 10 soal lagi nih, sedangkan sekarang sudah jam 11” kataku sambil menguap. Soal nomor 40 sebagai berikut : 20 x 14 =, tapi baru menulis angka 2nya aku sudah tepar, pingsan bohongan alias ketiduran!
Maklum… aku sudah mengerjakan PR selama 1 jam lebih, dan belum beristirahat.
Keesokan paginya…
“Fayy…. Bangun!!”
” A-astaga… aku belum selesai mengerjakan PR! Harus cepat-cepat ” ujarku
”Ya Ampun Fay.. PR masalah gampang, lekas mandi!! Aku hampir terlambat nihh…”teriak Faisal.
“Ahhh.. aku hampir lupa.. MANDI!!” Lalu aku langsung lari ke kamar mandi. Setelah selesai memakai baju aku berlari menuju lantai satu. Aku makan sepotong roti selai kacang dan meminum susu coklat sambil mengerjakan PRku yang belum selesai.
“Fay… biasanya kamu yang memberitahuku… agar jangan mengerjakan PR sambil minum susu coklat. Nanti susunya tumpah dan bukunya basah.” Kata Faisa.
“Benar kata kakakmu itu Fay… ini bekalmu..”tutur Mama.
” Masukan saja kedalam tasku Maa!”jawabku terburu-buru. “Din-dinn…” klakson mobil APV Papa memanggilku. ” Ya bentarr!!” teriakku tak kalah kerasnya dengan klakson mobil Papa.
Aku masuk ke mobil seraya membawa buku matematika dan pensil mekanik. Sebenarnya sekolahku dekat sedangkan sekolah Kak Faisal dan Kak Faisa lebih jauh.
Untuk mengulur waktu aku meminta Papa mengantar kakak-kakakku itu duluan.
“Paa…, kalau 45 x 0 itu berapa sih?”kataku linglung.. Papaku menjawab, “Sayang… lupa yang Papa katakan yah? Semua yang dikalikan 0 kan..” belum selesai jawaban Papa, aku segera menyambungnya ” Oh iyaa.. hehe maaf paa. Aku lupaaaa!” kataku sambil nyengir.
Faisal pun menambahkan, ”Makanya kalau mengerjakan PR konsentrasi. Dan jangan di MOBIL! Jelek lah tulisanmu kalau kau mengerjakan PRmu itu di mobil.”
“Biarin! Apa salahnya sih kalau aku mengerjakan PRku dimobil?” jawabku namun mereka semua tidak menjawab celotehku, karena sudah sampai di sekolah. Kak Faisal dan Kak Faisa memberi salam ” Assalamualaikum Paa…” kata mereka berdua.
Setelah itu mobil APV papa melaju kencang kearah sekolahku. ”Jangan ngebut dong Pa… nanti PR nya ngga bisa selesai nih!” selaku sambil mengoyang-goyangkan badan Papa.
“Tapi kan… sudah jam 6:50, Nanti Fay bisa telat. Katanya nggak mau kena marah Pak Eko” jawab Papa. “Ngga apa-apa deh Paa… Please!!” kataku sambil tetap mengerjakan PR.”
Yess!.. tinggal 3 soal tapi sudah dekat gerbang sekolah. Yahh… salah menjawab apa boleh buat coret saja! Ngga ada waktu menghapus.” Fay… kok dicoret begitu sih, dihapus dong kalau salah!” ujar Papa ”Apa boleh buat Paa… gak ada waktuu!”
Sampailah digerbang sekolah dengan perasaan tidak berbunga-bunga. Setelah mengecup pipi Papa, akupun siap-siap kena marah Pak Eko deh!
Malam harinya…
“Kena marah Pak Eko dan benar-benar ditambah 20 soal lagi! Cap cay deh…” gerutuku sambil mengambil buku matematikaku dari tas. ”Teng-teng… Teng-teng…”
“Ukhgrrr…. LAGI-LAGI BUNYI ITU!!” teriakku, aku melihat keluar jendela kamar.
“Whatt?? kenapa Mama, Papa, dan kakak-kakakku itu membeli bubur ketan hitam eh kacang hijau sihhhhhhh???Why??????” batinku norak. Tiba-tiba Mama muncul dari ambang pintu kamarku. “Fay… kamu banyak PR kan? ini, makanlah bubur kacang hijau ini! badan jadi hangat! makanan yang pas pada saat membuat PR!” lalu Mama menaruh mangkuk bubur kacang hijau di mejaku.
“Te-terimakasih Maa” Setelah itu aku kembali mengerjakan PR tanpa mempedulikan bubur kacang hijau itu.”Hangatnyaa… pikirku melayang ke bubur itu, eh!! tapi kan aku sudah BERTEKAD BULAT tak memakan bubur kacang hijau, lalu aku kembali ke PRku lagi. Sekali lagi aku melirik bubur kacang hijau itu tapi aku menggeleng dan kembali mengerjakan PR lagi. Lalu melirik lagi dan mengerjakan PR lagi, lalu melirik lagi dan PR lagi.”Sudah.. sana pergi yang jauhhhh!!!!” gerutuku dalam hati, lalu mengangkat mangkuk bubur itu lalu menaruhnya di ranjangku. Kupandangi mangkuk itu ”Diammm!! jangan buat aku melirikmu” kataku sambil menunjuk mangkuk menyebalkan itu.
Tapi rupanya aroma hangatnya menyengat hidungku. Aku pun tanpa sadar menyendok bubur kacang hijau dan ketan hitam nya. Lalu memasukannya ke mulut.
“humm…tidak enak, hummm… biasa-biasa saja.. humm.. ITS GREAT!! bukan hanya ENAK, tapi LEZAT!!” seru batinku.
Memang benar kata Kak Faisa “Mana bisa menilai makanan tanpa mencobanya terlebih dahulu!”
Sekarang bubur kacang hijau jadi teman setiaku mengerjakan PR dan aku nggak pernah kena marah Pak Eko lagiiiii deh!! Hollleee!!!.