Minggu, 17 Juli 2011

"Anak Berhelm"


Iya nih keluargaku sehat! kalau kamu? Lho,lho? Kita lagi cerita yah? oke, maaf-maaf. Hmm.. Begini lho guys, aku ini sekarang kelas 5. Haaaah.. nggak ada yang nanya toh? biarin deh. Nah, terus-terus aku kan baru ikut jemputan nih, ih susah deh jelasinnya. Biar tahu lebih lanjut kita dengerin yuk ceritanya.

Hai..Namaku Fanny. Akhirnya, aku lega banget pelajaran terakhir hari ini SBK selesai juga. Soalnya itu pelajaran yang paling kubenci = benar-benar cinta. Haha, I’am just kidding!

Aku segera berlari ke tempat parkir jemputanku, mobil Wagon berwarna merah Ferrari bernomor 50 dan segera duduk di jok belakang paling pinggir dekat pintu. “Sudah semua belum manusia-manusianya?” tanya Bang Slamet sopir jemputan. Bang Slamet memang orang yang pintar melawak. “ Tinggal Salsa anak 3C Bang!” jawab anak dibelakangku.

Oh iya aku lupa member i tahu. Hari ini semua murid memakai pakaian bebas. Aku memakai terusan berwarna pink-putih dipadu celana jeans, biar matching dengan bajunya aku memakai kerudung segitiga berwarna putih, tak lupa kusematkan bros bunga kecil. Beberapa waktu kemudian datang anak laki-laki mengenakan jeans dan baju pendek bergaris coklat dengan helm menutupi kepalanya. Seperti robot yang kaku menggerakan kepala berhelmnya, Ia duduk disebelahku.

“Sudah kan?! Ya, sudah 8 manusia.Yuk kita cabbuutt!” sahut Bang Slamet.”Salsa yang anak 3C kan belum Bang!” kataku. Jelas salsa itu nama anak perempuan. Tapi yang muncul malah anak laki-laki berhelm. Ihh, kenapa sih si anak laki-laki itu? Helmnya lepas kek! Menghalangi pemandangan tahu.
“Ngg..um, bisa tolong dilepas nggak helmnya?” tanyaku pada anak itu.
“Mmm?Oh ya!Bisa kok.” Jawab anak itu lembut. Lembut? yang benar? masak anak laki-laki.. dan tiba-tiba ia membuka helmnya. Aku tersentak kaget melihat rambutnya terurai panjang berponi, kayak di iklan motor gitu! Kupikir dia anak laki-laki.. ternyata..
Esoknya, hatiku sangat tidak berbunga-bunga. Lebih parah lagi karena pelajaran terakhir adalah matematika! pelajaran yang paling, paling, paling, paling, paling ku tak suka! Untunglah ditengah matahari terik yang membuatku bertambah bĂȘte Bang Slamet melancarkan aksi lawaknya : “Mana si ‘Anak Berhelm?” “Anak berhelm? Hahaha, julukan yang aneh! Hahaha” Aku dan teman jemputan lain tak bisa menahan tawa.

Seperti kemarin, Salsa memakai helm berstiker sayap warna merah dibelakangnya. Tapi yang membuatku bingung kenapa ia terus membawa helm? Jawabannya kudapat keesokan harinya. Aku memang berangkat sekolah dengan papaku dan pulang sekolah dengan mobil jemputan. Nah, saat aku turun dari mobil papa aku melihat si ‘anak berhelm’ turun dari motor, rupanya ia diantar ayahnya ke sekolah. Mungkin setelah itu ayahnya langsung berangkat ke kantor dan Salsa membawa serta helmnya masuk kelas. Tertib banget deh anak kelas 3C itu. Biasanya kebanyakan anak-anak malas memakai helm, termasuk aku.. ribet.

Tapi kayaknya Salsa enjoy saja dibilang “Anak berhelm”. Ngiri deh..Hihi. Ok, intinya guys, jangan malu kalau ditertawakan bawa helm ke sekolah. Takut dibilang robot atau semacamnya? enjoy saja kayak Salsa. Bilang saja “Kalau kamu naik motor ke sekolah enggak pake helm lalu jatuh gimana? Kita harus lindungi kepala kita dengan helm! Apalagi sekarang banyak anak muda yang memakai motor ngebut-ngebutan enggak pake helm… iiiiih ngeri deh. Jangan ditiru ya teman, berbahaya ;))