Kamis, 29 Juli 2010

Buku Dongeng Milik Kakak ( Cerpen Pertamaku )



Amanda Nia Aziza, yaitu nama seorang anak perempuan kecil yang biasa dipanggil Nia. Nia senang membaca buku dongeng, suatu hari ketika pulang sekolah Nia melepas sepatu dan kaos kakinya juga mengganti baju sekolah dengan baju rumah. Lalu Nia sholat dzuhur. Nia menunggu ibunya pulang kerja sambil membuka lemari buku. “Huh… tidak ada lagi buku dongeng baru, semua sudah kubaca. Aku bosan.” katanya, sambil kesal dia berpikir cepat, “ Oh iya kakak kan punya banyak buku dongeng dan belum kubaca, tapi kakak belum pulang sekolah aku belum meminta izin padanya….. bangaimana dong?.... ahhh…. Aku tidak peduli toh sebentar lagi kakak pulang.” katanya dalam hati, ia melesat lari ke lantai dua. Perlahan ia membuka pintu kamar kakaknya lalu ia mencari buku dongeng milik kakaknya. “Aha… ini kan buku dongeng yang populer di sekolah yang tak bisa kubeli karena harganya mahal.” kata Nia senang. Memang peraturan di rumahnya harus membeli barang dengan uang sendiri, bunda hanya mau mengantar membeli saja. Nia lalu kembali ke kamarnya. “Hahaha lucu banget ceritanya” kata Nia sambil tertawa.

“Assalamualaikum, aku pulang” kata kakaknya Nia yang bernama Nina.
“Assalamualaikum, Bunda pulang” serentak tiba-tiba Bunda juga memberi salam.
“Eeeeh… kakak, bunda, waalaikumsalam.” Jawab Nia.
“Huuuuft hari ini panas sekali ya.” kata Nina.
“Ng… kakak, ng aduh, ng kakak.” Nia lupa apa yang ingin diucapkannya tadi.
“Apa sih, aneh” sahut Nina.
“Aduh, tadi aku mau bicara apa ya? aku lupa.” batin Nia.
“Oh ya, kalian sudah lapar belum? kalau sudah Bunda buatkan nasi cap cay dan jus melon.” kata Bunda tiba-tiba.
“Sudah dong Bunda” kata Nia dan Nina berbarengan
Sementara itu Nia masih memikirkan apa yang ingin ia bilang pada kakaknya. Nia terus membaca buku dongeng milik kakaknya.

Karena terlalu asyik membaca buku dongeng milik kakaknya, Nia sampai membawa buku itu ke sekolah tanpa izin dari kakaknya. Keesokan harinya di kantin sekolah ketika waktu istirahat, Nia dan Fira duduk berdua di bangku, Nia masih tetap membawa buku dongeng itu. “Nia, kau selalu membawa buku dongeng itu ya?” kata Fira tiba-tiba, Nia mengangguk sambil tersenyum. Nia dan Fira bersahabat sejak mereka TK sampai sekarang mereka duduk di kelas 2 SD. Nia tidak memakan bekal miliknya, ia malah membaca buku dongeng yang ia bawa, tentu saja hal itu membuat Fira heran. Makan bekal di kantin sekolah sudah menjadi kebiasaan kedua sahabat kecil itu. Fira pun bertanya kembali.
“Nia, makan dong bekalmu!”
“Iya iya… tunggu tanggung nih, hihihi.” jawab Nia
“Memang apa sih serunya buku itu?” Fira bertanya
“Seru banget, seru abissss!!” jawab Nia sambil tersenyum lebar
“Ng….. boleh aku pinjam buku itu?” kata Fira
“Boleh.” Nia langsung menjawab sambil mengangguk
“Kriiiiinnng…. Kriiiingggg” bel tanda waktu istirahat habis berbunyi.
Nia dan Fira kembali ke kelasnya.

Saat tiba di rumah sepulang sekolah, Nia mengucapkan salam “Assalamualaikum…..”
“Waalaikumsalam” Nia kaget bunda dan ayah belum pulang kerja dan kakaknya ternyata sedang menonton TV.
“Lho kok kakak sudah pulang, cepat sekali?” Nia bertanya.
“Kelasku dijadikan tempat rapat guru jadi kelasku diliburkan.” Jawab Nina lembut, ia memang amat pendiam tetapi pintar, hobinya membaca buku juga.
“Assalamualaikum, Bunda pulang!” tiba-tiba Bunda datang.
“Waalaikumsalam Bunda….!!”serentak Nia dan Nina menjawab.
“Bunda mau memasak semur ayam, tunggulah pasti kalian lapar.” Bunda mengira-ngira.
“Iya bunda.” Jawab Nia.
“Sambil menunggu makan, mainlah atau baca buku sebagai penghibur.” lanjut bunda lembut.
“Nia…… Nia…. Main yuk!” Nia melihat ke arah jendela ruang tamu ternyata Izza, Ovie dan Ajeng mengajak Nia bermain. Nia keluar rumah
“Eh teman-teman, aku ganti baju dulu ya!” kata Nia, semua temannya mengangguk sambil tersenyum. Nia melesat berlari ke kamarnya dan berganti baju. Tapi ketika keluar kamar……
“Nia, kamu lihat buku dongengku yang berjudul Sleep Doll tidak?” tanya Nina tiba-tiba, Nia pun kaget sambil langsung menggelengkan kepalanya.
“Wah kau tidak tahu ya padahal buku itu baru kubeli , kenapa bisa hilang ya?” keluh Nina seraya kembali ke kamarnya.
“Eh kalau tidak salah buku Sleep Doll kan buku yang kupinjam dari kakak dan sekarang ada di Fira.” Kata Nia dalam hati.
Nia keluar dari rumah dan menghampiri teman-temannya
“Maaf Izza, Ovie, Ajeng, aku tidak bisa main sekarang.” kata Nia dengan wajah murung.
“Kenapa? Kita kan sudah janji kemarin mau main di lapangan.” Ajeng menyambar.
“Ajeng… kamu ini.” Ovie mendorong Ajeng, “Ya sudah kalau tidak bisa besok saja ya….kita tidak memaksa kok!” Izza menghibur, mereka pun pergi. Nia masuk ke rumah,
“Lho kenapa tidak jadi main Nia?” masakannya masih lama siapnya kok!” Bunda bingung.
“Tidak kok Bunda, Nia mau belajar saja.” Nia pergi ke kamarnya dan segera menutup pintu sambil meneteskan air mata.
“Kakak pasti marah.”keluhnya, “Waaaaaaa…” ia menangis kencang, mengambil boneka Teddy bearnya dan memeluknya erat. Ia menyesal, “Mustinya aku minta izin dulu pada kakak, sekarang kakak pasti sedih bukunya hilang….. aku menyesal…. Menyesaaalll.” keluhnya dalam hati. “Braaaakkk” suara pintu kamar Nia terbuka.
“Nia kenapa kau tiba-tiba menangis”Nina tiba-tiba datang karena khawatir pada adiknya.
“Ti..tidak Kak,aku…minta maaf sebenarnya aku yang mengambil buku kakak, sekarang Fira sedang meminjamnya”jelas Nia.
“Tidak apa-apa kok….yang penting Nia menjaga buku itu dengan baik” Nina menenangkan adik nya yang masih terisak.

Pagi harinya di sekolah , Fira mengembalikan buku Sleep Doll kepada Nia…..
“Ini Nia bukunya seru banget lho !” jelas Fira dengan wajah senang
“Iya, terimakasih” kata Nia dengan wajah murung.
“Kamu kenapa sih? kok lemas? kamu begadang nonton bola ya?” canda Fira, namun sepertinya agak khawatir memikirkan temannya.
“Ngg….Akuu…” belum sempat Nia melanjutkan perkataannya bel masuk pun berbunyi.sampai membuat Nia kaget. Semua anak-anak masuk ke kelas masing-masing.

Ketika tiba di rumah….
Nia membuka kaos kaki dan melepas sepatunya, wajahnya tampak murung ketika mendekati ruang tamu. Nia melihat Bunda yang sedang membaca koran dan Nina yang sedang membaca buku dongeng.
“Assalamuallaikum”kata Nia.
”Walaikumsalam” Bunda dan Nina menjawab. Nia menunduk sambil mendekati Nina pelan-pelan,
“Ada apa sih? kalau ada yang ingin ditanyakan jangan malu-malu!” tegur Nina
“Ng… kak ini buku dongeng milik kakak.” kata Nia sambil memberikan buku milik kakaknya
“Wahh…!!! Terimakasih Nia.” Kata Nina senang
“Kakak tidak marah?” Nia bertanya
“Tentu tidak!” jawab Nina

Mereka memang dua bersaudara yang lucu dan saling mengasihi.



Pamulang, 18 April 2010

Karya : Alyssa shafa Zahra

1 komentar:

  1. Alyssa Cantik...
    semoga cerita menginspirasi anak2 lain untuk berani menulis buah pikirannya... Tetap Semangat..

    BalasHapus